Rabu, 01 Februari 2012




Morfologi BATANG

1.Ciri-ciri umum batang :
1.      Berbentuk panjang bulat seperti silinder dan bisa juga mempunya bentuk lain namun bersifat aktinomorf
2.      Terdiri atas ruas dsan buku tempat tumbuh daun
3.      Arah tumbuhnya bersifat fototrop
4.      Selalu bertambah panjang
5.      Mengadakan percabangan
6.      Tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang berumur pendek dan batang muda

Habitus atau perawakan batang tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut :
1.     Batang basah (herbaceus), batang lunak dan berair. Contoh inai (Impatien balsamina L), kangkung (Impomoea aquatica Forsk.)  
2.    Batang berkayu (lignosus), batang yang biasanya keras dan kuat karena sebahagian besar terdiri atas kayu. Batang berkayu dapat dibedakan atas 3 bentuk yaitu: Pohon (arbores), tumbuhan berkayu, tingginya lebih dari 2 meter, yang jelas batang pokoknya, percabangan jauh di atas tanah. Contoh pohon jambu, pohon mangga dan lain-lain. Perdu (frutices), tumbuhan berkayu, tingginya  sampai 2 meter, jelas batang pokoknya, percabangan dekat dari tanah.Contoh cabe,  rimbang dan lain-lain. Semak (suffrutices), tumbuhan berkayu, tingginya sampai 2 meter, tidak jelas batang pokok, percabangan dekat dari tanah. Contoh melati, tembolok ayam dan lain-lain. 
3.    Batang rumput (calmus), batang bulat, berongga, mempunyai ruas dan buku yang jelas dan pendek. Contoh padi, tebu, bambu, dan lain-lain. 
4.    Batang mendong  (calmus), batang segitiga, tidak berongga, mempunyai 1 ruas yang panjang . Contoh rumput teki.

            Perkembangan batang
Pada ujung batang terdapat titrik tumbuh karena pada daerah ini sel-selnya aktif membelah, meristem apical bersama dengan daun-daun muda yang baru di dekatnya membentuk pucuk batang. Dalam perkembangan selanjutnya ruas di antara daun-daun muda akan memanjang sehingga keseluruhan batang menjadi lebih panjang. Pemanjangan batang juga disebabkan karena penambahan jumlah sel.
Kerangka tmbuhan di bangun oleh sejumlah sumbu, suatu sumbu(cabang ataupun sumbu utama) bisa dibangun dengan tiga cara :
1.      Monopodium
Meristem apical tumbuh terusmembentuk sumbu utama dan bersifat monopodial dan cabang bias terbentuk dari meristem aksilar yang terletak lebih rendah.
2.      Simpodium
Meristem apical berkembang menjadi bunga atau organ lain atau tidak berfungsi lagi atau berdiferensiasi menjadi parenkim. Dari kuncup aksilar di ketiak daun dekat di bawah meristem apikal yang tak berfungsi itu akan tumbuh cabang yang arahnya sejajar dengan sumbu sebelumnya dan tumbuh seperti sumbu yang digantikannya. Sifat ini dapat terjadi berulang dan sumbu yang terbentuk bisa berkesinambungan seakan-akan seperti monopodium, ini yang disebut monopodium semu.
a.     Dikotomi (percabangan menggarpu)
Meristem apical berhenti , kemudian titik tumbuh terbagi dua bagian yang ekuivalen yang masing-masing menghasilkan sumbu baru. Percabangan ini disebut dikotom. Contoh pada Selaginella. Kadang-kadang percabangan dikotom ujung sumbu utama yang terhenti masih dapat dilihat, percabangan seperti ini disebut dikotom semu. Contoh pada paku resam.
Berdasarkan sifatnya batang dibedakan :
·         Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis), batang sederhana ada tetapi amat pendek, sehingga duduk daun amat rapat yang merupakan roset.
·         Tumbuhan yang jelas berbatang
1.     Batang basah (herbaaceus) yaitu batang lunak dan berair, seperti pada Ipomoea aguatica L.
2.    Batang berkayu (lignosus)
a)    Arbores (pohon), contoh : Nangka (Artocarpus integra L)
Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari tanah
b)   Frutices (perdu), contoh : Rimbang (Solanum torvum L)\        
c)    Suffrutices (semak), contoh : melati (Jasminum sambac L)
3.    Semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-cabang dekat dengan permukaan tanah atau malahan dalam tanah.
4.    Batang rumput (calmus) adalah batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga, contoh : padi (Oryza sativa L).
5.    Batang mendong (calamus) adalah seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang dan tidak berongga contoh : teki (Cyperus rotundus L)

                 Bentuk batang
Bentuk batang dapat dibedakan atas :
1.      Bulat (teres), comtoh : tebu ( Sacharum oficinarum)
2.      Bersegi (angularis)
a) Segitiga (triangularis), contoh : teki (Cyperus rotundus)
b) Segi empat (quadrangularis), contoh : piladang (Coleus hibridus)
3.      Pipih
a)      Filokladia (phyllocladia), tumbuh terus, contoh : kaktus (Opuntiadilenii)
b)      Kladodia (cladodia), pertumbuhan terbatas, contoh : asparagus (Asparagus plumosus)

b             Permukaan batang
a.    licin (laevis), pada jagung (Zea mays)
b.    berambut (pilosus), pada tembakau (Nicotiana tobacum)
c.    berusuk (costatus), pada piladang (Coleus hibridus).
d.    beralur (sulcatus), jika mebujur batang terdapat alur-alur yang jelas, misalnya pada bayam berduri (Amaranthus spinosus) yang sudah tua
e.    bersayap (alatus) biasanya pada batang bersegi dan pada sudutnya terdapat pelebaran tipis, contoh : Markisah (Passiflora quadrangularis)
f.    berduri (spinosus), misalnya : bunga ros (Rosa hybrida)
g.    ada bekas-bekas daun penumpu, pada nagka (Artocarpus integra)
h.    ada bekas-bekas daun, pada Pepaya (Carica papaya)
i.     lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), pada jambu biji (Psidium guajava)

Arah tumbuh batang
a.       Tegak lurus (erectus), pada carica papaya
b.      Menggantung (dependens, pendulus), bisanya tumbuhan yang hidup di lereng-lereng atau jurang, contoh pada Zebrina pendula
c.       Berbaring (humifisus), jika batang terletak di permukaan tanah hanya ujungnya saja yang berdiri ke atas, contoh semangka (Citrulus vulgaris)
d.      Menjalar atau merayap, jika batang berbaring di atas tanah dan pada buku (nodus) yang bersentuhan dengan tanah akan mengeluarkan akar, contoh : ubi jalar (Ipomoea batatas)
e.       Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti hendak berbaring, tetapi bagian yang lainnya membelok ke ata, contoh : kacang tanah (Arachis hypogaea)
f.       Menggangguk (nutans), batang tegak lurus, tetapi ujungnya, membengkok ke bawah contoh : bunga matahari (Helianthus annus)
g.      Memanjat (scandens), dengan berbagai macam alat pemanjat seperti
1.     Akar pelekat, contoh sirih (Piper betle L)
2.    Akar pembelit, contoh : panili (Vanilla planifolia)
3.    Cabang pembelit atau sulur, contoh anggur (Vitis vinifera) dan labu siam (Sechium edule)
4.    Daun pembelit/sulur contoh : daun kembang sungsang (Gloriosa superba)
5.    Tangkai pembelit, contoh : kacang kapri (Pissum sativum)
6.    Duri, contoh kembang kertas (Bougenvillea spec
7.    tabilis)
8.    Duri daun, misalnya rotan (Calamus caesius)
9.    Kait, misalnya gambir (Uncaria gambir)
h.      Membelit , batang memanjat tidak menggunakan alat seperti pada batang memanjattetapi batang itu sendiri yang dibelitkan ke tempat penyanggany.Menurut arah membelitnya dibedakan atas :
                          i.      Membelit ke kiri (sinistrosum volubilis), misalnya pada kembang telang (Clitoria ternatea)
                     ii.    Membelit ke kanan (dextrosum volubiis), misalnya pada gadung (Discorea hispida)

Sifat cabang
·         geragih (flagellum, stolo), cabang-cabang kecil merayap di atas tanah atau merayap di bawag tanah dan diujung stolon tumbuh akar dan kuncup ke atas ini bisa dipisah menjadi individu baru. Contoh : merayap di atas tanah : pegagan (Centela asiatica), di bawah tanah rumput teki (Cyperus rotundus)
·         wiwilan atau tunas air (virga singularis), cabang biasanya cepat tumbuh dengan ruas yang panjang sering kali berasal dari kuncup liar/tidur, contoh : kopi (Coffea robusta)
·           sirung panjang (virga), cabang-cabang biasanya pendukung daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang, tidak pernah dihasilkan bunga dan sering disebut cabang mandul
·         sirung pendek (virgula), cabang-cabang kecil dengan ruas yang pendek selain daun biasanya pendukung bunga dan buah dan sering disebut cabang fertile, contoh : pinus (Pinus merkusii)


Arah tumbuh cabang
·         tegak (fastigiatus), jika sudut antara batang dan cabang amat kecil sehingga pada pangkal saja yang serong ke atas tetapi selanjutnya hamper sejajar dengan batang pokok atau bersifat ototrop. Contoh : wiwilan pada kopi (Coffea sp)
·         condong ke atas (patens), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut lebih kurang 45 derajat atau bersifat ototrop, contoh : cemara laut (Casuarina equisetifolia)
·          mendatar (horizontalis), jika cabang batang pokok membentuk sudut 900 atau bersifat plagiotro[, missal ; pohon randu (Ceiba petandra)
·         terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkal mendatar tetapi ujungnya melengkung ke bawah, missal : kpoi (Coffea robusta)
·         bergantung (pendulus0, cabang-cabang tunbuh ke bawah, missal : Zebrina pendula
·   Konstruksi percabangan
Percabangan pada batang menghasilkan arsitektur batang serta menentukan bentuk dari tumbuhan secara keseluruhan.
Klasifikasi percabangan
1.             Pohon tak bercabang
      Contoh: kelapa (Cocos nucifera)
2.            Pohon bercabang
a)      Sumbu vegetatif semua ekivalen dan ortotrop.Contoh: pada kamboja
b)      Sumbu vegetatif terdiferensiasi.Contoh: pohon coklat (Theobroma cacao)
c)      Sumbu vegetatif dengan struktur campur.Contoh:Flamboyan(Delonix regia)
 Pohon Tidak Bercabang
Jenis-jenisnya yaitu:
·                     Model Holtum:pohon memiliki satu sumbu saja,tidak bercabang dan tunas terminal berkembang menjadi perbungaan.Contoh:Agave sp,Metroxylonsagu
·                     Model Corner:Pohon memiliki satu sumbu,tidak bercabang dan perbungaan lateral,meristem apek tumbuh terus.Contoh: Carica papaya,Cocos nucifera.

Pohon bercabang
      A.Sumbu vegetatif semua ekivalen dan ortotrop
Ada beberapa model dalam kelompok ini,yaitu:
·                     Model Tomlinson
-          Dari tunas ketiak di bawah tanah tumbuh sumbu baru tegak ke atas
-          Tiap sumbu di atas tanah membentuk perakaran sendiri dan ekivalen dengan kaulomer lain
-          Contoh: pisang(Musa spp),jahe-jahean(Zingiberaceae)
·                     Model Chamberlain
-          Sumbu vegetatif di atas tanah lurus yang terdiri dari beberapa kaulomer yang bersinambungan (simpodial)
-          Tiap kauloer tumbuh sampai menghasilkan perbungaan terminal dan setiap kaulomer hanya menghasilkan satu kaulomer anak di bawah perbungaan terminal.
-          Contoh: Clerodendron paniculatum,Jatropha multifida
·                     Model Leeuwenberg
-          Sumbu batang di atas tanah beruas dalam tiga dimensi,karena kaulomer awal tumbuh sampai tunas terminal berkembang jadi perbungaan
-          Tepat di bawah perbungaan berkembang 3 tunas ketiak yang masing-masing tumbuh menjadi kaulomer dan menempati ruang 3 dimensi.
-          Contoh: Manihot esculenta(ubi gajah),Plumeria acuminate(kamboja)



       B. Sumbu vegetatif terdiferensiasi
       Ada 15 model kelompok ini,diantaranya yaitu:
·                     Model Kwan Koriba
-          Pohon memperlihatkan struktur beruas,dan beberapa kaulomer monocarp
-          Percabangan batang simpodial,dari kaulomer induk perbungaan terminal,kemudian dari tunas ketiak berkembang 3 kaulomer yang identik,salah satu kaulomer memperlihatkan pertumbuhan yang cepat denan arah vertical dan berdiferensiasi menjadi batang tengah sedangkan yang lain menjadi kaulomer cabang
-          Contoh: Combreto dendron africanum
·                     Model Aubreville
-          Batang pokok monopodium yang ritmis
-          Cabang beruas dan plagiotrop menurut aposisi caulomer secra tak terbatas
-          Letak daun pada kaulomer spiral
-          Perbungaan lateral baik pada batang pokok atau kaulomer cabang
-          Kaulomer cabang tumbuh tak terbatas tetapi sangat lambat
-          Contoh:Teminalia catappa(ketaping)
·                     Model Roux
-          Batang pokok monopodium ortotrop dengan cabang kontiniu atau difus da duduk daun spiral
-          Cabang plagitrop dengan daun berhadapan
-          Cabang sering monopodium dan dapat juga simpodium
-          Contoh:Coffea Arabica(kopi)
      C.Sumbu vegetatif dengan struktur campur
Ada beberapa model dalam kelompok ini di antaranya adalah:
·                     Model champagnat
-   Batang pokok ortotrop simpodial,bagian distal dari setiap unit simpodial melengkung karena terlalu berat dan tidak di dukung oleh jaringan penyokong yang cukup
-   Filotaksis daun spiral
-   Contoh:Sambucus sp
·                     Model Troll
-   Bisa terjadi pada batang pkok monopodium atau simpodium
-   Pertumbuhan awal ortotrop kemudian berubah menjadi plagiotrop,daun cendrung berhadapan
-   Sumbu pertama bersifat ortotrop,sumbu berikutnya mulai berdiferensiasi ke arah horizontal secara bertahap dan pada pohon yang sudah dewasa cabang sama sekali plagiotrop
-   Contoh:pada flamboyant(Delonix regia)

         Batang Termodifikasi
Bentuk-bentuk batang termodifikasi,antara lain:
·                     Rimpang(rhizoma)
-   Merupakan batang yang tumbuh horizontal di bawah tanah dengan buku dan ruas-ruas yang pendek dengan daun-daun yang berbentuk sisik-sisik
-   Dapat digunakan sebagai perbanyakan vegetatif dan penyimpan cadangan makanan
-   Contoh:pada Zingiberaceae,Poaceae,Cannaceae
·                     Umbi batang(tuber)
-   Merupakan batang yang berada di bawah permukaan tanah yang juga menebal,namun tidak berdaun sisik
-   Permukaan seringkali tampak licin
-   Buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas
-   Seringkali dinamakan umbi telanjang(tuber nudus)
-   Contoh:kentang(Solanum tuberosum)
·                     Umbi lapis(bulbus)
-   Merupakan modifikasi dari batang beserta daun
-   Bagian yang merupakan modifikasi dari batang adalah subangatau cakram dengan titik tumbuh di ujungnya
-   Pada subang terdapat daun dengan pelepah yang membentuk lapisan berdaging
-   Berdasarkan sifat-sifat fisiknya,umbi lapis dibedakan menjadi dua macam,yaitu:
1.      umbi berlapis,yaitu bila daunnya menyerupai bagian yang lebar,dan yang lebih luar menyelubungi bagian yang lebih dalam,misalnya umbi bawang merah(Allium cepa L)
2.      umbi bersisik,yaitu bila modifikasi daunnya tidak merupakan bagian yang lebar yang dapat menyelubungi seluruh umbi,melainkan tersusun seperti genting,misalnya pada (Lilium candidum L)
·                     Subang(comus)
-   Merupakan batang yang pendek yang tebal dan membengkak yang berada di dalam tanah
-   Ruas dan buku masih dapat terlihat
-   Daun berupa sisik yang kering menutupi subang
-   Sebagian besar jaringan dalam subang parenkim merupakan penutup yang melindungi subang terhadap luka dan kekeringan
-   Di ujung distal subang terdapat tunas terminal yang akan membentuk daun-daun dan bunga
-   Pada buku-buku terdapat tunas ketiak
-   Pada bagian bawah subang di bentuk sistem akar serabut
-   Beberapa di antara akar dalam sistem tersebut merupakan akar kontraktil
-   Contoh:Gladiolus dandavensis

·                     Stolon
-   Merupakan cabang yang ramping lagi panjang,tumbuh ke samping di atas tanah,kemudian pada ujung stolon di bentuk tumbuhan baru
-   Berfungsi juga untuk reproduksi secara vegetatif
-   Contoh:pada teki (Cyperus rotundus)
·                     Filokladodia dan kladodia
-   Batang yang mengambil alih fungsi daunnya,karena daunnya mengalami reduksi yang lanjut atau berubah menjadi duri
-   Contoh kladodia :Muehlenbeckia platyclada
-   Contoh filokladodia:Opuntia vulgaris
·                     Sulur batang atau sulur cabang
-   Tumbuh dari ketiak daun
-   Biasanya disangga sisa-sisa daun atau bunga
-   Contoh:tanaman air mata pengantin (Antigonom leptopus)
·                     Kait
-   Merupakan bentuk antara duri dan sulur,keras seperti duri,tetapi berpilin-pilin seperti sulur pendek
-   Contohnya:pada tanaman gambir
·                     Duri batang atau duri cabang
-   Berasal dari modifikasi cabang
-   Terletak di ketiak daun dan seringkali menyangga daun-daun atau bunga-bunga yang rudi meter
Contoh:Bougenville

Tidak ada komentar:

Posting Komentar