Rabu, 01 Februari 2012



MORFOLOGI DAUN




Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
DAUN TUNGGAL
Tujuan Praktikum : mengenal bagian-bagian daun, bangun daun, ujung serta pangkal daun, tulang daun, tepi daun, daging daun, warna daun dan permukaan daun.
Daun lengkap:
Bagian-bagian daun lengkap adalah upih (vagina), tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina). Alat tambahan : daun penumpu (stipula), selaput bumbung (ocrea), lidah-lidah (ligula).
Sifat-sifat daun:
  1. Bangun daun (Circumscriptio)
  2. Ujung daun (Apex folii)
  3. Pangkal daun (Basis folii)
  4. Pertulangan daun (Nervatio)
  5. Tepi daun (Margo folii)
  6. Daging daun (Intervenum)
  7. Sifat lainnya seperti warna dan permukaan daun
Bangun Daun (Circumscriptio)
  1. Bagian terlebar di tengah-tengah helaian daun
  2. Bagian terlebar dibawah tengah-tengah helaian daun
  3. Bagian terlebar diatas tengah-tengah helaian daun
  4. Tidak ada bagian yang terlebar

Ujung Daun (Apex folii)
  • Runcing (Acutus)
Contoh: Daun Oleander
  • Meruncing (Acuminatus)
Contoh: Daun Sirsak
  • Tumpul (Obtusus)
Contoh: Daun Sawo Kecik
  • Membulat (Rotundatus)
Contoh: Daun Kaki Kuda (Centella asiatica)
  • Rompang (Truncatus)
Contoh: Daun Semanggi
  • Berduri (Mucronatus)
Contoh: Daun Nanas
  • Terbelah (Retusus)
Contoh: Daun Sidaguri
Pangkal Daun (Basis Folii)
  1. Tepi daun tak pernah bertemu dan terpisah oleh pangkal ibu tulang atau tangkai daun : runcing (Acutus), meruncing (Acuminatus) , tumpul (Obtusus), membulat (Rotundatus), rompang (Truncatus), berlekuk (Enarginatus).
  2. Tepi daun bertemu dan berlekatan : pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama dari batang sesuai  letak daun pada batang, tepi daun terjadi pada sisi batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya.
Pertulangan Daun (Nervatio)
Tulang-tulang daun menurut ukurannya dibagi menjadi:  ibu tulang (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), urat-urat daun (vena).
Susunan tulang-tulang daun digolongkan menjadi 4, yaitu :
  • Menyirip (Penninervis)
Contoh: Daun Mangga (Mangifera indica)
  • Menjari (Palminervis)
Contoh: Daun Pepaya (Carica papaya)
  • Melengkung (Curninervis)
Contoh: Daun Genjer
  • Sejajar (Rectinervis)
Contoh: Daun Teki (Cyperus rotundus)

Tepi Daun (Margo Folii)
  • Rata (Integer)
Contoh: Daun Nangka
  • Bertoreh (Divisius): Tepi daun bertoreh dibedakan lagi dalam dua golongan yaitu toreh yang tidak mempengaruhi bangun atau bentuk asli dari daun (toreh merdeka) dan toreh yang dapat mempengaruhi bangun asli dari daun.
Toreh Merdeka
Toreh yang Mempengaruhi Bentuk
Bergerigi (Serratus)
Berlekuk (Lobatus)
Bergerigi Ganda (Biserratus)
Bercangap (Fissus)
Bergigi (Dentatus)
Berbagi (Partitus)
Beringgit (Crenatus)
Berombak (Repandus)

Daging Daun (Intervenum)
Daging daun merupakan bagian yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun.
  • Tipis seperti selaput (Membraneus)
Contoh: Daun paku
  • Seperti kertas (Chartaceus)
Contoh: Daun Pisang (Musa paradisiaca)
  • Tipis lunak (Herbaceus)
Contoh: Daun selada air
  • Seperti perkamen, tipis kaku (Perkamentus)
Contoh: Daun Kelapa (Cocos nucifera)
  • Seperti kulit (Cariaceus)
Contoh: Daun Nyamplung
  • Berdaging (Carnosus)
Contoh: Daun Lidah Buaya (Aloe vera)

Warna Daun

Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur). Daun warna hijau jiga dapat memperlihatkan variasi misalnya; hijau bercampur atau tertutup warna merah (daun puring), hijau dengan bintik-bintik atau noda-noda kuning, hijaju tua, dan hijau kekuningan.
Permukaan Daun
Licin (Laevis)
  • Mengkilap (Nitidus) : Daun Kopi (Cofee sp), daun Beringin
  • Suram (Opacus) : Daun Ketela Rambat (Ipomoea batatas)
  • Berselaput lilin (Proinodus) : Daun Pisang (Musa paradisiaca) , daun Tasbih
  1. Kasap (Scaber)
Contoh : Daun Jati
  1. Berbulu (Pilosus)
Contoh: Daun Tembakau
  1. Bersisik (Lepidus)
Contoh: Daun Durian
  1. Gundul (Glaber)
Contoh: Daun Jambu Air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar