Selasa, 31 Januari 2012


Vitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah “vitamin” sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai dalam pengertian biokimia karena tidak memiliki kesamaan struktur tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.
Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurang vitamin disebut avitaminosis.
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia) karena mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok dari makanan. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri.
Vitamin dinamakan menurut nama abjad; namun sekarang dalam praktik mulai ditinggalkan, kecuali beberapa vitamin tertentu, yang terlanjur populer penggunaannya.
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalalm tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan empedu dan  pakreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dai lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya dikeluarkan melalui urin.
  1. B. Vitamin A
Vitmain A ditemukan pada tahun 1913 oleh Mc. Collum dan Davis. Vitamin A adalah vitamin antioksidan yang larut dalam minyak dan penting bagi penglihatan dan pertumbuhan tulang. Secara luas vitamin A merupakan nama generic yang menyatakan semua retinoid dan precursor/ provitamin A/ karotenid yang mempunyai aktivitas biologic sebagai retinol. Retinol diserap dalam bentuk prekursor.
  1. a. Susunan Kimia
Vitamin A adalah kristal alkohol yang dalam bentuk aslinya berwarna putih dan larut dalam lemak atau pelarut lemak. Dalam makanan vitamin A biasanya terdapat dalam bentuk ester retenil, yaitu terikat pada asam lemak rantai panjang.  Rumus Kimia dari Vitamin A adalah C20H30O dan mempunyai berat molekul 286.456 g/mol .
b. Jenis
Menurut sifatnya vitain A  dikenal menjadi 4 bentuk, yaitu : Retinol Vitamin A  (Vtamin A  Alkohol),Retinyl ester Vitamin A  (Vtamin A  ester),Retinaldehid Vitamin A  (Vtamin A  aldehid, Retinoic acid (Vitamin Acid/asam)
d. Fungsi Bagi Tubuh :Vitamin A berperan daalam proses-proses didalam tubuh, yaitu : Membantu proses penglihatan dengan menghasilkan rodopsin, Membentu, metabolisme protein, Membantu pembentkan kembali se-sel tubuh
f. Dampak Apabila Kekurangan atau Kelebihan
Akibat kekurangan (defisiensi) Vitamin A
  • Terhadap mata : Buta senjaSelaput conjuctiva mengering, Bitot spot pada conjunctiva, Mata kering
  • Terhadap kulit :Kulit mengering, Kulit kasar
Akibat kelebihan  (ekses) Vitamin A bisa menyebabkan keracunan dengan tanda-tanda sebagai berikut : Cepat lelah, Rambut rontok, Kulit kasar, Mual dan muntah, Pusing
C. Vitamin D
Vitamin ini permtama kali ditemukan padatahun 1924 oleh Steenbook dan hess, yang menyatakan bahwa makanan yang terkena sinar ultraviolet mempunyai daya anti rakitis. Dan selanjutnya pada tahun 1930 ditemukanlah vitamin D dalam bentuk kristal. Vitamin D dapat dibentuk dalam  tubuh dengan bantuan sinar marahari. Bila tubuh mendapatkan ckup  sinar matahari, maka konsumsi vitamin D melalui makanan  dapat berkurang, karena kebutuhan vitamin D dalam tubuh dapat disintesis oleh rubuh.
a. Susunan Kimia
Vitamin D adalah nama generik dari dua molekul, yaitu ergokalsiderol (Vitamin D2) dan Kolekalsiferol (Vitamin D3). Prekursor vitamin D hadir dalam fraksi sterol dalam jaringan hewan (diw\bawah kulit) dan tumbuh-tumbuhanberturut-turut dalam bentuk 7-dehidrokolesterol dan ergosterol. Keduanya membutuhkan  radiasai sinar ultraviolet untik mengubahnya ke dalam bentuk provitamin D2 (ergokalsiderol) dan D3 (Kolekalsiferol). Adapun rumus kimia dari vitamin D ini adalah C22H44O.
c. Fungsi Bagi Tubuh : Fungsi vitamin  D bagi tubuh  adalah untuk : Membantu absorsi Ca dan P dari usus halus. Membantu transpor Ca dalam  sel, Pembentukan tulang dan gigi dalam bersama-sama Ca dan P, Menjaga keseimbangan Ca dan P
Dampak Apabila Kekurangan atau Kelebihan
Akibat kekurangan (defisiensi)  Vitamin D : Penyakit rakhitis pada anak-anak, Osteomalacia pada orang dewasa, Hypoplasia dan kerusakan gigi geligi, Rakhitis dan osteomalacia di daerah tropik, Tetani karena : Serum Ca rendah sehingga kejang-kejang, Gangguan parathyroid
Akibat kelebihan (ekses) Vitamin  D hanya dialami oleh anak-anak dengan gejala sebagai berikut : Muntah-muntah, Sering kencing dan mencret, Neuralgia (nyeri syaraf urat), Sakit kepala dan pusing-pusing, Rasa sakit pada gigi dan gusi, Rasa sakit pada otot-oto dan tulang
D. Vitamin E
Vitamin ini ditemukan oleh Evans dan Bishop pada tahun 1920.  Asal kata vitamin E atau tokopherol adalah bahasa Griek : Tokos yang artinya kelahiran,Pherein yang artinya mengandung atau membawa, Menggunakan akhiran ol karena vitamin ini membawa suatu senyawa sterol.
Jadi vitamin E atau tokopherol adalah vitamin yang penting artinya bagi proses reproduksi atau kelangsungan keturunan. Vitmain ini sering disebut juga dengan anti sterilitas.
a. Susunan Kimia :Vitamin E tidak berbau dan tidak berwarna, sedangkan vitamin E sintetik yang dijual secara komersial biasanya berwarna kuning muda hingga kecoklatan. Vitamin E larut dalam lemak dan dalam sebagian besar pelarut organik, teptai tidak larut dalam  air. Adapun rumus kimia dari  vitamin E (tokoferol=antisterilitas) adalah C29H50O2.
c. Fungsi Bagi Tubuh
Fungsi vitamin E bagi tubuh manusia antara lain : Dapat mencegah oksidasi vitmain A dan karoten dalam usus halus, Berpengaruh pada proses reproduksi atau kesanggupan unutk memperolhe keturunan, Dapat membantu menutupnya luka,karena mempengaruhi pembentukan prothrombin di dalam hati, Merupakan obat mujarab bagi gangguan mentruasi, Mencegah keguguran, Meningkatkan reproduksi air susu, Dapat membantu  memperpanjang usia manusia
e. Dampak Apabila Kekurangan atau Kelebihan
Akibat kekurangan (defisiensi)  vitamin E : Kekurangan yang ekstrem dapat menyebabkan jangka hidup butir darah merah menjadi lebih pendek, yaitu hanya 110 hari dibandingkan 123 hari pada kondisi normal. Dapat mengakibatkan kegagalan mempunyai anak, Pada wanita hamil akan menyebabkan bayi lahir prematur dan berat badan bayi yang lahir relatif rendah.
Akibat kelebihan (ekses) Vitamin  E tidak ditunjukkan oleh semua manusia, tetapi ada individu yang menunjukkan gejala keracunan yang ditandai degan rasa mual.
E. Vitamin K :Vitamin ini ditemukan oleh De. Dam dari kopenham pada tahun 1935. Vitmain ini dikenal  sebagai coagulation vitamin, karen iti penting artinya mencegah pendarahan yang berakibat fatal.
a. Susunan Kimia : vitamin K adalah vitamin yang cukup tahan terhadap panas, vitmain ini juga tidak mudah rusak oleh rcara memasak bisa, termasuk cara memasak menggunakan air. vitmainK tidak tahan terhadap alkali dan cahaya. Adapun rumus kimia ndari vitamin K adalah C31H46O2.
c. Fungsi Bagi Tubuh
Fungsi vitamin k bagi tubuh adalah : Membantu pembentukan prothrombin dan zat pembeku darah lainnya. Sebagai kofaktor dalam pembentukan carboxy glutamic acid dari glutamic acid.
e. Dampak Apabila Kekurangan atau Kelebihan
Akibat kekurangan (defisiensi)  vitamin K adalah tidak dapat dibentuknya prothrombin oleh hati, sehingga darah sulit membeku jika mengelami luka. Tetapi kekurangan ini tidak lazim terjadi, karena vitamin \k terdapat secara luas dalam makanan
Pada orang dewasa, kekurangan  ini dapat disebabkan oleh : Gangguan penyerapan karena adanya penyumbatan  pada saluran  empedu, Gangguan sintesa dalam usus disebabkan oleh diare
Sedangkan pada bayi dapat disebabkan oleh : Persediaan vitmainK pada waktu  dilahirkan relatid rendah, Kekurangan bakteri flora dalam usus, Rendahnya kadar vitamin \k dalam colestrum (susu awal)
Kelebihan (ekses) Vitamin  K diberikan dalam entuk berlebihan nberupa vitaminK sintetik menadion. Gejala vitmain \k adalah hemolisis sel darah merah, sakit jantung (jaundice) dan kerusakan pada otak.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. Bagian berikut memberikan gambaran terperinci dari setiap vitamin jenis ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar